Resume Pengantar Manajemen: Part 6 "Apa, Mengapa dan Bagaimana Fungsi Leading dalam Manajemen"

Part 6: Apa, Mengapa dan Bagaimana Fungsi Leading dalam Manajemen

Leadership 


- Leadership (Kepemimpinan)

Material, money, method, machine merupakan faktor fisik yang cukup sederhana untuk dikelola, namun kasusnya akan sangat berbeda jika kita sudah mengelola orang (man), setiap orang memiliki perbedaan pikiran, latar belakang, sikap dan lainnya. Disinilah dibutuhkan proses, seseorang, manajer atau sebutan lainnya harus mampu untuk memimpin dan mempengaruhi orang-orang di bawahnya (leadership) untuk dapat bekerja agar tujuan organisasi tercapai. Pemimpin yang berbeda berperilaku dengan cara yang berbeda-gaya, kebutuhan, situasi sehingga memunculkan leadership style. Mungkin tidak ada topik yang lebih penting untuk kesuksesan bisnis saat ini selain kepemimpinan

♦ Kepemimpinan terjadi di antara orang-orang

♦ Melibatkan penggunaan pengaruh

♦ Digunakan untuk mencapai tujuan


- Nature of Leadership (Sifat Kepemimpinan)

• Definisinya adalah kemampuan seseorang untuk menginfluence atau mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan. Dalam manajemen ada berbagai sumber daya yang harus dikelola dengan baik, sumber daya ini diperlukan agar program kerja berjalan dengan baik pula. 

• Kepemimpinan bersifat timbal balik, terjadi di antara orang-orang. Harus ada yang memimpin dan yang dipimpin, ini baru disebut leadership. 

• Kepemimpinan adalah aktivitas "orang", berbeda dari aktivitas mengacak-acak dokumen administratif atau pemecahan masalah.

• Kepemimpinan bersifat dinamis dan melibatkan penggunaan kekuasaan. Situasi yang dihadapi oleh seorang pemimpin memang selalu dinamis, tidak stagnan, oleh karena itu pemimpin harus mampu mengatasi dan merespon dengan cepat terhadap perubahan. 


- Leadership versus Management

• Management (Pengelolaan)

  • Mempromosikan stabilitas, ketertiban dan pemecahan masalah dalam struktur dan sistem organisasi yang ada. Ini biasanya adalah tugas seorang manajer 

  • Takes care of where you are

• Leadership (Kepemimpinan)

  • Mempromosikan visi, kreativitas, dan perubahan, ini lebih dari sekedar pekerjaan rutin sehari-hari. Leadership ini harus bisa mempromosikan visi, menciptakan lingkungan organisasinya untuk kreatif  dan adaptif terhadap perubahan 

  • Takes you to a new place

• Apakah seorang manajer bisa menjadi sekaligus pemimpin atau sebaliknya? Tidak semua manajer memiliki kemampuan leadership, tetapi seseorang yang memiliki dan memiliki kemampuan memimpin sudah pasti bisa dan memiliki kemampuan untuk menjadi seorang manajer. Jadi leadership ini cakupannya lebih luas dari management 


- Leader versus Manager Qualities

• Leader Qualities (Kualitas Pemimpin)

SOUL (JIWA)

Visionary (Visioner)

Passionate (Penuh semangat)

Creative (Kreatif)

Flexible (Fleksibel)

Inspiring (Menginspirasi)

Innovative (Inovatif)

Courageous (Berani)

Imaginative (Imajinatif)

Experimental (Eksperimental)

Initiates change (Inisiasi perubahan)

Personal power (Kekuatan pribadi)

• Manager Qualities (Kualitas Manajer)

MIND (PIKIRAN)

Rational (Rasional)

Consulting (Konsultasi)

Persistent (Gigih)

Problem solving (Penyelesaian masalah)

Tough-minded (Berjiwa keras)

Analytical (Analitis)

Structured (Tersusun)

Deliberate (Disengaja)

Authoritative (Berwibawa)

Stabilizing (Menstabilkan)

Position power (Kekuatan posisi)


- Leadership Traits (Ciri-ciri Kepemimpinan)

• Traits = personal characteristics (karakteristik pribadi)

• Traits - Beberapa ahli yang terus mempelajari tentang kepemimpinan membedakan pada teori yang berdasarkan pada pendekatan bahwa seorang pemimpin menonjol memang karena sifat pribadi. Upaya awal untuk memahami keberhasilan kepemimpinan difokuskan pada leader's personal characteristics (karakteristik pribadi pemimpin)

• Great man approach - early research

Pendekatan great man merupakan pendekatan tentang seseorang yang mempunyai kekuasaan atau kekuatan besar, berfokus pada pemimpin yang telah mencapai tingkat kebesaran, dan hal ini akan diteruskan secara turun menurun. 

  • Cari tahu apa yang membuat mereka hebat

  • Temukan orang dengan sifat yang sama


- Personal Characteristics of Leaders 

• Physical Characteristics (Karakteristik fisik)

Energy

Physical stamina


• Personality (Kepribadian)

Self-confidence

Honesty & integrity

Enthusiasm

Desire to lead

Independence


• Social Characteristics (Karakteristik sosial)

Sociability, interpersonal skills

Cooperativeness

Ability to enlist cooperation

Tact, diplomacy


• Social Background (Latar belakang sosial)

Education

Mobility


• Intelligence and Ability

Judgment, decisiveness

Knowledge

Intelligence, cognitive ability


• Work-related Characteristics

Achievement drive

Drive to excel

Conscientiousness in pursuit of goals 

Persistence against obstacles, tenacity


- Behavioral Approaches Ohio State Studies (Pendekatan Perilaku atau Sikap Studi Negara Bagian Ohio) 

• Consideration/Pertimbangan: - People oriented behavior (perilaku berorientasi pada orang)

  • Is mindful of subordinates (Memperhatikan bawahan)

  • Establishes mutual trust (Menjalin rasa saling percaya)

  • Provides open communication (Menyediakan komunikasi terbuka)

  • Develops teamwork (Mengembangkan kerja sama tim)

• Initiating Structure: task-oriented behavior (perilaku berorientasi tugas, dilihat dari sisi pekerjaan)

  • Directs subordinate work activities toward goal attainment (Bagaimana perilaku seorang pemimpin mengarahkan kegiatan kerja bawahan menuju pencapaian tujuan organisasi yang telah ditentukan)

  • Typically gives instructions, spends time planning, and emphasizes deadlines (Biasanya pemimpin memberikan instruksi, berapa lama menghabiskan waktu untuk menyusun merencanakan, dan menekankan tenggat waktu)

  • Provides explicit schedules of work activities (Bagaimana menyediakan jadwal aktivitas kerja yang eksplisit)


- Behavioral Approaches Michigan Studies (Pendekatan Perilaku Studi Michigan)

University of Michigan membandingkan perilaku supervisor yang efektif dan tidak efektif

• Employee-centered leaders (Pemimpin yang berpusat pada karyawan)

• Job-centered leaders (Pemimpin yang berpusat pada pekerjaan)


- The Leadership Grid (Jaringan Kepemimpinan)

Blake and Mouton

• Two-dimensional leadership theory (Teori kepemimpinan dua dimensi) yang mengukur kepedulian pemimpin terhadap orang dan kepedulian seorang pemimpin terhadap produksi

• Kelanjutan dari peneliti Ohio dan Michigan state terkait pendekatan perilaku seorang pemimpin. 


- Contingency Approaches (Pendekatan Kontingensi)

Relationship between leadership style and situation (Hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi)

• Fiedler's Contingency Theory (Teori Kontingensi Fiedler)

• Hersey and Blanchard Situational Theory (Teori Situasi Hersey dan Blanchard)

• Evans and House Path Goal Theory (Teori Tujuan Evans dan House Path)


- Fiedler's Classification of Situation Favorableness (Klasifikasi Fiedler tentang Situasi yang menguntungkan)

Pemimpin perlu tahu

  1. Apakah mereka memiliki gaya relationship- or task-oriented (berorientasi hubungan atau tugas) 

  2. Setelah tau gaya orientasinya apa pemimpin harus mendiagnosa situasi dan menentukan menguntungkan dari tiga bidang berikut 




- Path Goal Theory (Teori Jalur Tujuan)

• Path Clarification

  1. Pemimpin menentukan apa yang harus dilakukan pengikut untuk mencapai hasil kerja

  2. Pemimpin mengklarifikasi peran kerja pengikut

  3. Pengikut telah meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan diri untuk mencapai hasil

• Increase Rewards

  1. Pemimpin mempelajari apa yang dimau pengikut

  2. Pemimpin mencocokkan kebutuhan pengikut untuk memberi penghargaan jika hasil kerja tercapai

  3. Pemimpin meningkatkan nilai hasil kerja untuk pengikut

Dari kedua teori path goal diatas muncul: 

4. Pengikut menampilkan peningkatan upaya dan motivasi

5. Hasil kerja organisasi tercapai


- Path-Goal Theory Leader Behaviors

Ada (4) Klasifikasi perilaku pemimpin

1. Supportive leadership (Pemimpin yang suportif):

  • Leader behavior that shows concern for subordinates (Perilaku pemimpin yang menunjukkan kepedulian terhadap bawahan)

  • Open, friendly, and approachable (Terbuka, ramah, dan mudah didekati)

  • Creates a team climate (Menciptakan iklim tim yang baik)

  • Treats subordinates as equals (Memperlakukan bawahan secara setara)

2. Directive leadership (Kepemimpinan direktif/dengan segala perintah):

  • Tells subordinates exactly what they are supposed to do (Memberitahu bawahan dengan tepat apa yang seharusnya mereka lakukan)

  • Planning, making schedules, setting performance goals, and behavior standards (Merencanakan, membuat jadwal, menetapkan tujuan kinerja, dan standar perilaku)

3. Participative leadership (Kepemimpinan partisipatif):

  • Consults with his or her subordinates about decisions (Selalu berkonsultasi dengan bawahannya tentang keputusan, melibatkan para bawahan untuk sama-sama mengambil keputusan)

4. Achievement-oriented leadership (Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi):

  • Sets clear and challenging goals for subordinates (Menetapkan tujuan yang jelas dan menantang bagi bawahan)

  • Behavior stresses high-quality performance (Perilaku menekankan kinerja berkualitas tinggi)


- Path-Goal Situational Contingencies

1.  Personal characteristics of group members (Melihat Karakteristik pribadi dari setiap anggota grup)

2. The work environment (Bagaimana lingkungan kerja)

> Degree of task structure (Belajar untuk struktur pekerjaan)

> Nature of formal authority system (Kondisi formal authority sistemnya 

> Work group itself (dari grup itu sendiri)

Dari ini barulah pemimpin bisa menentukan gaya kepemimpinannya, selain itu diperlukan juga untuk melihat situasi, perilaku pemimpinnya, dan juga dampaknya terhadap pengikut, juga dampaknya terhadap outcome untuk suatu perusahaan atau organisasi tersebut

 


- Substitutes for Leadership (Pengganti Kepemimpinan)

• Substitute (Pengganti) =variabel situasional yang membuat gaya kepemimpinan tidak diperlukan atau berlebihan

• Neutralizer (Penetral) = variabel situasional yang melawan gaya kepemimpinan dan mencegah pemimpin menampilkan perilaku tertentu


- Leading Change 

• Transactional Leaders (orientasinya transaksi, selalu memakai ancaman, seorang karyawan jika mengerjakan pekerjaannya dengan baik maka akan mendapat reward, dan sebaliknya)

- Clarify the role and task requirements of subordinates (Memperjelas peran dan persyaratan tugas bawahan)

- Initiate structure (Memulai struktur)

- Provide appropriate rewards (Memberikan penghargaan yang sesuai)

- Display consideration for subordinates (Tunjukkan pertimbangan untuk bawahan)

- Meet the social needs of subordinates (Memenuhi kebutuhan sosial bawahan)


• Charismatic Leaders (Pemimpin yang karismatik)

- The ability to inspire (Kemampuan untuk menginspirasi)

- Motivate people to do more than they would normally do (Memotivasi orang untuk melakukan lebih dari biasanya)

- Tend to be less predictable than transactional leaders (Cenderung kurang dapat diprediksi daripada pemimpin transaksional)

- Create an atmosphere of change (Ciptakan suasana perubahan)

- May be obsessed by visionary ideas (Mungkin terobsesi dengan ide visioner)


• Transformational Leader (Pemimpin Transformasional)

- Similar to charismatic leaders (Mirip dengan pemimpin karismatik)

- Distinguished by their special ability to bring about innovation and change by (Dibedakan oleh kemampuan khusus mereka untuk menghasilkan inovasi dan perubahan)

  1. Recognizing followers' needs and concerns (Mengenali kebutuhan dan perhatian pengikut)

  2.  Helping them look at old problems in new ways (Membantu mereka melihat masalah lama dengan cara baru)

  3.  Encouraging them to question the status quo (Mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo)


- Sources of Power (Penggunaan power dalam kepemimpinan)

• Legitimate Power (Kekuasaan yang sah): kekuasaan yang berasal dari posisi manajemen formal.

• Reward Power (pemberian orang lain): berasal dari otoritas untuk memberikan penghargaan kepada orang lain

• Coercive Power (Karena sebuah tekanan): kewenangan untuk menghukum atau merekomendasikan hukuman.

• Expert Power (Karena sebuah keahlian): pengetahuan atau keterampilan khusus pemimpin mengenai tugas-tugas yang dilakukan oleh pengikut.

• Referent Power (Kekuatan Referensi): karakteristik kepribadian yang memerintahkan identifikasi, rasa hormat, dan kekaguman bawahan sehingga mereka ingin meniru pemimpin


- Post-Heroic Leadership for Turbulent Times

• Turbulensi dan ketidakpastian lingkungan di mana sebagian besar organisasi beroperasi merupakan pengaruh yang signifikan terhadap gaya kepemimpinan

• Karakteristik utama pemimpin pasca heroik adalah kerendahan hati


- Leadership in Turbulent Times (Kepemimpinan di Masa Turbulen)

Konsep dan praktik kepemimpinan terus berkembang dan berubah

• Post-heroic approach (Pendekatan pasca-heroik)

• Servant leadership (Kepemimpinan yang melayani)

• Level 5 leadership (Tingkat 5 kepemimpinan)

• Interactive leadership (Kepemimpinan interaktif)

• E-leadership (E-kepemimpinan)

• Moral leadership (Kepemimpinan moral)


Komentar